Ratusan Santri Ponpes Qoyyim Yogyakarta Mengikuti Pembekalan Wasbang Bersama Gus Ulil Albab Djalaluddin

INDONESIA EMAS NEWS

- Redaksi

Jumat, 13 Desember 2024 - 14:02 WIB

5078 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

YOGYAKARTA || KH. Nehry Azhar Basir, S.Ag, selaku pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Ibnul Qoyyim, Piyungan, Kab. Bantul, Yogyakarta mengungkapkan bahwa, Pembekalan Santri dilaksanakan selain untuk menambah wawasan kebangsaan bagi santri dan menumbuhkan jiwa nasionalisme, sekaligus memberikan pemahaman tentang bahaya paham intoleransi dan radikalisme ditengah masyarakat, sehingga nantinya Santri memiliki pedoman sebelum terjun ditengah masyarakat.

Hal tersebut ditegaskan KH. Nehry Azhar Basir, S.Ag melalui keterangannya kepada wartawan, Jum’at (13/12).

Wawasan Kebangsaan dihadapan Ratusan Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Ibnul Qoyyim Yogyakarta menjelang libur semester 2024 dengan tema “Membangun jiwa nasionalisme santri menuju Indonesia Emas 2045” di gelar di Aula PSP Ponpes Ibnul Qoyyim, Piyungan, Kab. Bantul, pada hari Kamis (12/12/2024).

Sementara Gus Ulil Albab Djalaluddin dalam ceramahnya menyampaikan bahwa, Santri harus memiliki semangat mengaji dan belajar, sebagai tunas bangsa dapat menjadi Garda terdepan untuk membentengi dari ideologi yang merongrong keutuhan NKRI, menjadi santri yang Wasathiyah dengan mempersiapkan ilmu.

“Ketika ingin menjadi santri moderat yang tidak terpapar pemahaman Ideologi Radikalisme dan Terorisme, maka harus semangat mengkaji buku, tidak menelan mentah pemaknaan jihad (bukan dengan angkat senjata, aksi teror),” tandasnya.

Yang harus dilakukan oleh santri, menurutnya adalah sesuai dengan profesinya yaitu jihad dengan ilmu, apabila sudah lulus pondok maka jihadnya dengan berdakwah di masyarakat.

“Memberontak kepada Pemerintah yang sah adalah tindakan haram, sebagaimana kesepakatan ulama. Negara Indonesia memiliki ideologi yaitu Pancasila dengan 5 (lima). Sila Pertama hingga sila Kelima telah sesuai dengan ayat Al Quran, namun ada komunitas/kelompok yang menganggap bahwa Pemerintah Indonesia sebagai negara kafir. Indonesia meskipun tidak berasaskan Islam, tetapi semuanya sesuai aturan Islam, artinya kita tidak perlu mengubah Pancasila,” tambah Gus Ulil.

Terpisah, KH. Roehan Ustman, sebagai salah satu pimpinan Ponpes Ibnul Qoyyim menyatakan bahwa, terbuka untuk kepentingan bersama dan dengan kegiatan ini diharapkan dapat merubah image dari masyarakat Yogyakarta akibat dampak negatif permasalahan radikalisme beberapa tahun sebelumnya serta mengharapkan kedepan agar instansi terkait bisa melaksanakan kegiatan serupa secara berkelanjutan.

Kegiatan pembekalan Santri Ibnul Qoyyim diakhiri dengan Pernyataan Sikap yang dibacakan oleh Para Santri untuk berkomitmen mendukung program Pemerintah dalam melakukan pencegahan terhadap paham Intoleransi dan Radikalisme Menuju Indonesia Emas 2045. (Red).

Berita Terkait

The Joy of Solo Travel: Tips and Inspiration for Adventuring Alone

Berita Terkait

Selasa, 29 April 2025 - 00:42 WIB

Semangat Baru Pemasyarakatan, Rutan Kelas I Medan Ikuti Tasyakuran Hari Bakti Pemasyarakatan Ke-61 Secara Virtual

Selasa, 29 April 2025 - 00:05 WIB

Semangat Hari Bhakti Pemasyarakatan, Lapas Perempuan Medan Ikuti Tasyakuran HBP Ke-61

Senin, 28 April 2025 - 13:52 WIB

Supermoto Pakai Lampu? Peserta MMC Part 3 Soroti Penilaian Tak Sesuai Pakem

Senin, 24 Maret 2025 - 23:00 WIB

HOAKS Daur Ulang! Isu Lama soal Narkoba di Lapas I Medan Digoreng untuk Kepentingan Tertentu

Sabtu, 15 Februari 2025 - 17:41 WIB

Ketua PWI Sumut Apresiasi Undangan sebagai Saksi di Pernikahan Tokoh Pers

Sabtu, 15 Februari 2025 - 15:41 WIB

Lapas Narkotika Kelas IIA Pematang Siantar Klarifikasi Video di TikTok

Senin, 13 Januari 2025 - 01:23 WIB

Copot Lurah TSM II, Mau Jadi Kepling Setor 25 Juta

Senin, 13 Januari 2025 - 01:03 WIB

Marak Judi dan Narkoba Serta Aksi Kejahatan, Warga Minta Kapolda Sumut Evaluasi Posisi Kapolsek dan Kanit Reskrim Polsek Pancur Batu Yang Tidak Mendukung Program Asta Cita Presiden Prabowo

Berita Terbaru